Basuki-Bupati Purwakarta Bahas Pasokan Air Baku
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menerima kunjungan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, di Balai Kota, Rabu (4/11). Dalam pertemuan ini, keduanya membahas kerjasama pasokan air baku ke Ibukota.
Kami mau beli beberapa mata air yang akan masuk ke Jatiluhur supaya itu terjaga kelestariannya
Selama ini, pasokan air baku di Jakarta sangat bergantung dari Waduk Jatiluhur, Purwakarta. Karenanya, Basuki pun berencana membeli beberapa titik mata air di Purwakarta yang mengalir ke Waduk Jatiluhur sehingga bisa menambah pasokan air ke waduk terbesar di Jawa Barat tersebut.
"Kami mau beli beberapa mata air yang akan masuk ke Jatiluhur supaya itu terjaga kelestariannya," ujar Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (4/11).
Kemarau Panjang, Pasokan Air PAM Jaya Relatif AmanSelain itu, Basuki berencana untuk membeli pohon-pohon di sekitar lokasi. Tujuannya, untuk menjaga kelestarian lingkungan, sehingga air yang didapat bisa stabil. Namun begitu, rencana ini akan terlebih dahulu dibicarakan dengan DPRD DKI Jakarta.
"Kami lapor DPRD dulu, kalau bisa anggarkan yang penting kami mau jaga pohon-pohon. Kami nggak perlu tanam, kita beli saja langsung dari masyarakat daripada ditebang, ngabisin duit, lebih baik kami jaga agar seluruh lingkungan Jatiluhur itu bisa terjaga sumber airnya," ucapnya.
Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi mengatakan, saat ini pasokan air ke Jakarta dari Waduk Jatiluhur mencapai 19 ribu liter perdetik. Namun masih ada kebocoran hingga 40 persen, karena aliran air masih terbuka. Dengan pemasangan perpipaan, kebocoran diperkirakan turun hingga 35 persen. Sehingga bisa memaksimalkan pasokan air ke Jakarta.
"Kebocorannya sekarang kan sampai 40 persen ke DKI, itu karena tidak pakai pipa langsung. Kalau pakai pipa, kebocoran bisa diminimalisir jadi 5 persen saja. Artinya pasokannya lebih cukup dari hari ini," ujarnya.